Saturday 22 February 2014

PROGRAM RICH HEART RICH MIND DI HARI BISTARI 2014 PERSADA JOHOR BAHRU ANJURAN JCORP

TERIMA KASIH DIUCAPKAN KEPADA SEMUA ANGGOTA JOHOR CORP, GURU PEMBIMBING DAN PELAJAR ATAS PENYERTAAN ANDA SEPANJANG SESI PROGRAM DARI KAMI DI RICH HEART RICH MIND RESOURCES.


































Saturday 15 February 2014

Perbuatan Manusia dan Balasannya di Hari Kiamat

Allah SWT telah menciptakan manusia dengan sebaik mungkin. Maka, Mahasuci Allah yang sebaik-baik pencipta [QS al-Mu’minun [23]: 14]. Disediakan baginya segala sebab untuk mengantarkannya ke alam ini.... Dan demi jiwa serta penyempurnaannya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu [ja­lan] kefasikan dan ketakwaannya [QS asy-Syams [91]: 7-8], Allah memberinya hujjah internal. Fitrah Allah yang di atas fitrah itu Allah menciptakan manusia. Tidak ada perubahan pada ciptan Allah. Itulah agama yang lurus.[ QS ar-Rum [30]: 30] Kemudian, kepa­danya Allah mengutus puluhan ribu nabi, washi, danorang salih, serta menurunkan risalah-risalah samawi. 

Allah SWT berfirman: Sungguh Ka­mi telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa keterangan, dan bersama mereka Kami menurunkan kitab-kitab dan neraca-neraca agar manusia mene­gakkan keadilan [QS al-Hadid [57]: 25]. Selanjutnya, Dia menjadikannya orangmerdeka un­tuk melakukan apa saja yang diinginkannya. Allah SWT berfirman: Sesungguhnya Kami telah menujukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. [ QS al-Insan [76]: 3] Hal itu agar dengan pilihan bebasnya ia mem­bina keberadaannya pada Hari Kiamat. Dengan demikian, pada setiap saat dan niat, pada setiap perkara kecil dan besar, dan pada setiap keya­kinan dan perbuatan, kita membina diri dan keberadaan kita pada Hari Kiamat. Lalu, pengetahuan dan perbuatan apa yang akan kita pilih dan bagaimana kita membina keberadaan ini? 

Banyak sekali ayat dan riwayat yang menegaskan bahwa seseorang akan dikumpulkan padaHari Kiamat menurut perbuatannya dan akan tergadai dengannya. Bahkan, ia akan menjadi hakikat perbuatannya. Di antaranya adalah firman Allah SWT berikut: 

Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada Hari Kiamat atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu, dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam. Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya untuk mereka. Itulah balasan bagi mereka., karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami [QS al-Isra’ [17]: 97-98]. 

Dan barangsiapa yang buta [hatinya] di dunia ini, niscaya di akhirat ia akan lebih buta dan lebih tersesat dari jalan [yang benar]  [ QS al-Isra’ [17]: 72]. 

Yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya [QS Alu ‘Imran [3]: 182]. Dan kebaikan apa saja yang kalian usahakan bagi diri kalian, tentu kamu akan mendapatkan pahalanya di sisi Allah [QS al-Baqarah [2]: 110]. 

Adapun riwayat-riwayat tentang hal tersebut, di antaranya sebagai berikut. 

Dalam Tafsir ash-Shafi, ketika menafsirkan ayat: Pada hari ketika sang­kakala ditiup, lalu kalian datang berbondong-bondong [QS an-Naba’ [78]: 18] dan dalam al-Majma', dikutip sebuah riwayat dari Nabi saw., bahwa beliau ditanya tentang ayat ini. Beliau menjawab, "Sepuluh kelompok dari umatku dikum­pulkan dengan berbondong-bondong. Allah telah memisahkan mereka dari kaum Muslim dan mengubah rupa mereka. Sebagian dari mereka dalam rupa kera, sebagian dalam rupa babi, sebagian dalam keadaan terbalik, kaki di atas dan kepala di bawah, sebagian diseret, sebagian dibutakan sehingga mondar-mandir, sebagian bisu dan tuli sehingga tidak dapat berpikir, sebagian sedang menggigit lidah, sebagian dalam keadaan tangan dan kaki terputus, sebagian disalib pada salib dari api, sebagian lebih bau daripada bangkai, dan sebagian lagi memakai jubah panjang dari terpanas yang melelehkan kulit mereka. 

Orang-orang yang dalam rupa kera adalah tukang fitnah di tengah masyarakat; yang dalam rupa babi adalah mereka yang makan dari penghasilan haram, yang badannya terbalik adalah pemakan riba, yang buta adalah pelanggar hukum, yang buta dan tuli adalah ujub dengan perbuatan mereka sendiri, yang menggigit lidah adalah para ulama dan hakim yang perbuatan mereka bertentangan dengan ucapan mereka, yang tangan dan kaki terputus adalah mereka yang suka menyakiti tetangga, yang disalib pada salib dari api adalah mereka yang suka memfitnah di depan penguasa, yang lebih bau daripada bangkai adalah me­reka yang bersenang-senang dengan menuruti syahwat dan menahan hak Allah pada harta mereka, dan yang memakai jubah dari terpanas mereka yang suka membanggakan diri dan sombong. [ Tafsir ash-Shafi, karya al-Faydh al-Kasyani, Mu’assasah al-A’lami li al-Marthbu’at] 

Di dalam al-Bihar, dalam riwayat dari Rasulullah saw. yang berkaitan dengan malam mikraj, beliau bersabda, "Aku memasuki surga sehingga aku melihat di sana ada istana-istana dari yakut merah yang bagian dalamnya terlihat dari luar dan bagian luarnya terlihat dari dalam, dari cahaya. Aku bertanya, 'Wahai Jibril, untuk siapakah istana ini?' Jibril menjawab, 'Untukorang yang bertutur kata lembut, menunaikan puasa, memberi makan [orang miskin], dan tahajud pada tengah malam pada saat orang-orang tertidur. [AL-Bihar, jil 18,hal.292].'" 

Di dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Ketika aku diisra'kan ke langit, aku memasuki surga. Aku melihat di sana ada lembah tempat para malaikat membuat batu bata dari emas dan perak. Kadang-kadang mereka berhenti sehingga aku bertanya ke­pada mereka, 'Apa gerangan yang membuat kalian berhenti?' Mereka menjawab, 'Hingga nafkah didatangkan kepada kami.' Aku katakan, 'Apakah nafkah kalian?' Mereka menjawab, 'Ucapan orang Mukmin: Subhanallah wal hamdu lillah wa la ilaha Illallah wallahu akbar(Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, dan Allah Yang Maha besar). Apabila ia mengucapkannya, kami mulai membangun, te­tapi jika ia diam maka kami berhenti.[ Ibid ]'" Ucapan hamba Mukmin la­hiriah di bumi memiliki aspek batin. Batinnya adalah batu-batu yang menjadi dinding untuk istana-istana yang akan ditempatinya di surga. 

Kemudian, Rasulullah saw. bersabda, "Kemudian, aku pergi. Tiba- tiba, aku mendapati suatu kaum yang di hadapan mereka terdapat hi­dangan-hidangan dari daging segar dan daging busuk. Mereka mema­kan hidangan dari daging yang busuk dan meninggalkan hidangan dari daging segar. Aku bertanya, 'Siapakah mereka itu, wahai Jibril?' Jibril menjawab, 'Mereka adalah orang-orang yang memakan makanan haram dan meninggalkan makanan-makananhalal. Mereka itu terma­suk umatmu, wahai Muhammad.[ Ibid, hal.323]'" Inilah ketentuan dasar dalam ba­lasan (jam). Sebab, pada Hari Kiamat seseorang memperoleh rezeki dari perbuatannya. Jika perbuatannya salih, maka rezekinya pun baik. Dan sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya.[ QS Muhammad [47]: 15] Sebaliknya, jika perbuatannya durhaka, maka rezekinyapun seperti itu. Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak berdosa [QS ad-Dukhan [44]: 43]. 

Selanjutnya, Rasulullah saw. bersabda, "Kemudian, aku pergi situ. tiba-tiba, aku mendapati beberapa kaum menanduk-nandu kepala mereka ke batu.' Aku bertanya, 'Siapakah mereka itu, wahai Jibril?. Jibril menjawab, 'Mereka adalah orang-orang yang meninggalkan shalat Isya karena tertidur.' Lalu, aku pergi dari situ. Tiba-tiba. mendapati beberapa kaum yang api dilemparkan ke dalam mulutnya dan keluar dari dubur mereka. Aku bertanya, 'Siapakah mereka wahai Jibril?. Jibril menjawab, Orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim sebenarnya mereka menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masak ke dalam api yang menyala-nyala. [QS an-Nisa’ [4]: 10]' Setelah itu, aku pergi. Tiba-tiba, aku mendapati beberapa kaum yang salah seorang mereka ingin berdiri tetapi tidak mampu karena perutnya yang Aku berkatanya, 'Siapakah mereka itu, wahai Jibril?. Jibril menjawab 'Mereka adalah orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran tekanan penyakit gila [QS al-Baqarah [2]: 275],' Aku pun berlalu dari sana. Tiba-tiba, aku mendapati kaun perempuan yang digantung dengan tetek mereka sebagai penggantinya. Aku bertanya, 'Siapakah mereka itu, wahai Jibril?. Jibril menjawab 'Mereka adalah perempuan-perempuan yang mewariskan harta si mereka kepada orang lain.'" Terakhir, Rasulullah saw. bersabda, murkaan Allah menjadi semakin besar kepada perempuan yang memasuki suatu kaum untuk menghubungkan nasab kepada mereka padahal ia bukan berasal dari mereka, sehingga ia melihat aurat mereka dan memakan harta simpanan mereka. [Al-Bihar, jil. 18, hal.323]." 

Dalam al-Mahasin, dikutip sebuah hadis dari Abu Bashir dan AIi a.s.: Jika hamba Mukmin wafat, maka enam rupa masuk bersaman dalam kubur. Di antara enam rupa itu terdapat satu rupa yang paling cantik wajahnya, paling bagus bentuknya, paling harum wanginya, paling bersih parasnya. Satu rupa berdiri di samping kanannya, satu rupa berdiri di samping kirinya, satu rupa berdiri di hadapannya, satu rupa berdiri di belakangnya, satu rupa berdiri pada kakinya, dan rupa yang paling indah tadi berdiri di atas kepalanya. Jika ia didatangi dari arah kanannya maka rupa yang ada di samping kanannya mencegahnya, dan demikian seterusnya hingga didatangi dari keenam arah. Kemudian, rupa yang paling indah itu berkata, 'Siapakah kalian, semoga Allah membalas kebaikan dariku?' Rupa yang ada di samping kanan hamba itu menjawab, 'Aku adalah shalat.' Rupa yang di sebelah kiri menja­wab, 'Aku adalah zakat.' Rupa yang ada di depannya menjawab, 'Aku adalah puasa.' Rupa yang ada di belakangnya menjawab, 'Aku adalah haji dan umrah.' Rupa yang ada pada kakinya menjawab, 'Aku adalah kebaikan orang yang aku jumpai di antara saudara-saudaramu.' Kemudian, kelima rupa itu bertanya kepada rupa yang bertanya tadi, 'Lalu, siapakah kamu? Engkau adalah yang paling cantik wajahnya di antara kami, paling harum wanginya, dan paling bagus bentuknya.' Rupa itu menjawab, 'Aku adalah wilayah Muhammad saw. [Tasliyah al-Fu’ad, karya ‘Abdullah Syubar, hal. 93]'" 

Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepa­da Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik [QS al-Hasyr [59]: 18-19].

Sunday 9 February 2014

13 RAHSIA YANG MANUSIA TIDAK TAHU

http://www.usahataqwa.com/wp-content/uploads/2010/11/tergugat.jpg
Apabila seseorang itu jiwanya tidak tergugat oleh harta, tidak tergugat oleh derita, tidak tergugat oleh orang kata, dia termasuk manusia luar biasa, kerana jiwanya dengan Tuhan saja
Banyak perkara yang manusia ketahui tapi tidak tahu rahsianya di sebaliknya. Antara perkara-perkara yang manusia tahu tetapi mereka tidak tahu rahsianya ialah…
1. Di antara cara mendidik manusia menjadi baik ialah dengan usaha menyakitkan nafsunya.
2. Jika seorang muslim mati bersama sakit zahirnya, maka itu adalah penghapusan dosanya atau dia mendapat darjat di dalam Syurga. Sebaliknya kalau dia mati bersama penyakit batinnya, dia akan ke Neraka.
3. Manusia yang berpenyakit lahir (fizikalnya), sakitnya boleh merosakkan anggotanya sahaja tetapi manusia yang berpenyakit batin boleh merosakkan semua yang ada di dunia. Banyak perkara yang akan dirosakkannya.
4. Sesuatu perkara atau benda yang kita suka, sangat sukar untuk kita tadbir dan mengurusnya. Biasanya selalu sahaja kita melakukan kesalahan di dalam mengurusnya.
5. Banyak orang boleh memperkatakan penyakit batin tetapi gagal mengesannya. Lantaran itulah ada orang waktu menceritakan penyakit sombong, pada masa yang sama dia sedang memakai sifat itu.
6. Mendidik manusia secara tidak formal dan dari sikap diri kita lebih berkesan daripada sekadar memberi ilmu dan teorinya.
7. Ramai manusia dirosakkan oleh makhluk yang paling bodoh, yang tiada akal dan tidak bersekolah iaitu duit dan harta. Bahkan orang yang paling pandai seperti profesor pun dirosakkannya.
8. Bangsa yang mempunyai sifat taqwa dan ilmu akan menguasai manusia lain. Begitu pun banyak bangsa tidak boleh menempuh jalan ini. Maka mereka menguasai bangsa lain dengan kekuatan lahirnya tetapi kerosakannya terlalu banyak.
9. Orang yang memiliki dunia selalunya jiwanya tidak tenang. Orang yang memiliki Allah, jiwanya tenang. Justeru itu orang yang memiliki dunia ada yang membunuh diri sendiri. Ini tidak berlaku kepada orang yang memiliki Tuhan.
10. Orang yang membunuh dirinya sendiri lebih besar dosanya daripada orang yang membunuh orang lain.
11. Kehidupan manusia di dunia ini sebenarnya mudah diselesaikan jika tahu rahsianya. Iaitu dengan iman dan taqwa. Nanti akan berlakulah, pemimpin menaungi dan menegakkan keadilan, orang kaya akan pemurah, orang miskin sabar, orang berilmu memberi ilmu, ulama-ulama memberi nasihat dan mendidik dan pemuda-pemudi memberi tenaga. Semua manusia bermaruah dan bersifat malu. Setiap orang akan mengutamakan orang lain. Anak yang kecil ditunjukkan kasih sayang, anak yang masih bersekolah jangan tunjuk sayang atau benci manakala terhadap anak yang sudah dewasa, tunjukkan kemesraan dan selalu dijadikan kawan berbincang.
12. Seseorang manusia itu akan dikasihi atau diberi simpati kalau dia kenal dirinya dan pandai meletakkan diri pada tempatnya.
13. Telah menjadi tabiat semula jadi manusia setiap orang sukakan keamanan, kasih sayang, simpati, dibantu, dihormati,dan tidak diganggu. Namun adakalanya manusia itu lupa, bahkan lumrah berlaku perkara yang dia tidak suka itu disebabkan oleh dirinya sama ada secara langsung mahupun tidak. Sebagai contoh, apabila seseorang itu zalim, orang lain akan berdendam dan membuat kacau hingga hilang keamanan. Bila tiada keamanan, penzalim juga turut susah dan terancam. Bila orang kaya bakhil, banyak orang dengki dan sakit hati. Risikonya dia juga ikut sama menanggung. Bila seseorang itu sombong, orang benci. Jika berlaku sesuatu keadaan yang menyusahkannya, orang tidak akan ambil peduli dan orang tidak bersimpati. Jadi, sikap kita itulah adakalanya mengundang bala atau kesusahan. Bolehlah kiaskan dengan sikap-sikap yang lain.

7 Tindakan ibu bapa memberi kesan kepada anak-anak


12 Kunci Kesenangan Di Dunia dan Akhirat


https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/t1/1908395_886985384651306_371809967_n.jpg
1-Kunci Kemuliaan adalah Taat Perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW>
2-Kunci Rezeki berusaha berserta Istighfar da Taqwa.
3-Kunci Syurga adalah Kalimah Tauhid.
4-Kunci Iman adalah Tadabbur Ayat Al-Quran dan kepada ciptaan  Allah SWT.
5-Kunci Kebaikan adalah bersikap benar.
6-Kunci Menghidupkan Iman adalah Tadabbur Al-Quran dan Menghidupkan Malam Hari dengan ibadat.
7-Kunci Ilmu adalah bertanya perkara yang baik dan hanya mendengar perkara yang baik.
8-Kunci Kemenangan dan Kekuasaan adalah Kesabaran.
9-Kunci Kejayaan adalah Taqwa.
10-Kunci Bertambah Rezeki adalah Bersyukur.
11-Kunci Cintakan Akhirat adalah Zuhud di dunia.
12-Kunci Segala Permintaan adalah Doa.

Saturday 1 February 2014

KELEBIHAN UMAT NABI MUHAMMAD

https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/t1/1545973_875987675751077_695223889_n.jpg
Disebutkan bahawa Nabi Adam A.S telah berkata, “Sesungguhnya Allah S.W.T telah memberikan kepada umat Muhammad S.A.W empat kemuliaan yang tidak diberikan kepadaku:
1. Taubatku hanya diterima di kota Mekah, sementara taubat umat Nabi Muhammad S.A.W diterima di sebarang tempat oleh Allah S.W.T.
2. Pada mulanya aku berpakaian, tetapi apabila aku berbuat derhaka kepada Allah S.W.T, maka Allah S.W.T telah menjadikan aku telanjang. Umat Muhammad S.A.W membuat derhaka dengan telanjang, tetapi Allah S.W.T memberi mereka pakaian.
3. Ketika aku telah berderhaka kepada Allah S.W.T, maka Allah S.W.T telah memisahkan aku dengan isteriku. Tetapi umat Muhammad S.A.W berbuat derhaka, Allah S.W.T tidak memisahkan isteri mereka.
4. Memang benar aku telah derhaka kepada Allah S.W.T dalam syurga dan aku dikeluarkan dari syurga, tetapi umat Muhammad S.A.W derhaka kepada Allah akan dimasukkan ke dalam syurga apabila mereka bertaubat kepada Allah S.A.W.
Berkata nabi Musa a.s: Ya Tuhanku!Engkau telah anugerahkan segala kebaikan untuk Ahmad (Muhamamad) dan umatnya, maka jadikanlah aku dari umatnya!
Berfirman Allah dalam Al Quran: “Wahai Musa! Sesungguhnya Aku telah memilih engkau dr antara manusia utk menyampaikan perutusanKu dan percakapanKu, maka terimalah apa yg Aku berikan kpdmu, dan hendaklah engkau menjadi orang2 yg bersyukur.” (al-A`raf:144)
Musa berkata: Ya Tuhanku! Adakah Engkau telah menciptakan seorang makhluk yg lebih mulia disisiMu drpdku. Engkau tlh memilihku dr antara byk manusia dan berkata-kata padaku di gunung Thur Sina.
Berfirman Allah: Wahai Musa! Tidakkah engkau mengetahui bhw Muhammad itu lbh mulia disisiKu dr sekalian makhlukKu. Dan sudah Aku teliti semua kalbu hamba2Ku, maka tiadalah Aku dapati suatu kalbu pun yg lbh merendah diri dari kalbumu. Sebab itulah Aku memilihmu dr sekalian manusia untuk engkau menyampaikan perutusan Ku dan percakapan Ku. dan hendaklah engkau mati dlm keadaan mengesakan Aku (tauhid) dan juga mencintai Muhammad SAW.
Berkata Musa a.s: Ya Tuhanku! Adakah di atas muka bumi ini suatu kaum yg lbh mulia disisiMu drpd umatku. Engkau tlh melindunginya dgn awan gemawan. Engkau turunkan dr langit makanan Man dan Salwa utk mereka.
Berfirman Allah: Wahai Musa! Tidakkah engkau mengetahui, bhwsanya kelebihan umat Muhammad atas sekalian umat yg lain, laksana kelebihanKu atas sekalian makhluk2Ku.
Berkata Musa a.s: Ya Tuhanku! Berilah aku melihat mereka (umat Muhammad)!
Berfirman Allah: Engkau tidak akan dpt melihat mereka. Tetapi jika engkau mahu mendengar suara mereka, bolehlah Aku dgrkan.
Berkata Musa a.s: Baiklah, aku suka.
Berfirman Allah Ta`ala: Wahai umat Muhammad! Maka sekalian umat Muhammad menyahut dgn suara yg keras:
Labbaikallahumma Labbaika! (Kami menyahut, duhai tuhan, kami menyahut), padahal ketika itu mereka sekalian masih berada didlm tulang2 sulbi bapa2 mereka (masih blm dilahirkan lg)
Maka berkata Allah Ta`ala: RahmatKu dan salam sejahteraKu atas kamu. RahmatKu mendahului kemurkaanKu, dan keampunanKu mendahului penyiksaanKu. Ketahuilah bhwsanya Aku tlh mengampuni kamu sekalian sblm kamu memohon ampun kpdKu. Aku telah mengabuli kamu sblm kamu memohon kpdKu. Aku tlh memberi kamu sblm kamu meminta kpdKu. Lantaran itu, barangsiapa di antara kamu yg menemuiKu sdg dia menyaksikan Laa Ilaaha Illallaah wa-anna Muhammadar Rasulullah (tiada Tuhan melainkan Allah, dan bhwsanya Muhammad Rasulullah) niscaya Aku mengampuni segala dosanya.
Berkata Rasulullah SAW: Allah swt ingin memberi kurniaNya kpdku dgn menfirmankan ayat berikut: Dan tiadalah engkau (Muhammad) dipenjuru gunung Thur Sina, ketika Kami menyeru. Yakni umatmu sehingga Musa a.s dpt mendengar percakapan mereka.
Selawat dan salam atas junjungan besar Muhammad SAW.